Mengunjungi atau berziarah ke makam Rasulullah ﷺ merupakan momen yang sangat istimewa bagi seorang Muslim. Umumnya, kunjungan ini dilakukan saat melaksanakan ibadah umrah atau haji. Sebagai Muslim, setidaknya kita dapat meluangkan waktu untuk berziarah ke tanah suci, salah satunya adalah ziarah ke makam Nabi Muhammad ﷺ yang berada di Masjid Nabawi, Madinah. Namun, penting untuk kamu agar paham terhadap adab yang harus diikuti, terutama adab salam serta doa ketika berziarah ke makam Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ.
Mayoritas ulama sepakat bahwa berziarah ke makam Rasulullah ﷺ yang terletak di Masjid Nabawi, Madinah, merupakan sunnah. Rasulullah ﷺ sebagai utusan Allah adalah teladan bagi umat Islam dalam akhlak, perkataan, perbuatan, dan sikap.
Dengan berziarah ke makam Nabi ﷺ, kita diingatkan tentang perjuangannya dalam menyebarkan dakwah, sehingga kita dapat merasakan nikmat iman dan Islam saat ini.
Makam Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ ada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Posisi makam ini dulunya adalah kamar tempat beliau tinggal bersama istrinya, Aisyah radhiyallahu ‘anha. Sebelum perluasan Masjid Nabawi, makam Nabi ﷺ disebut Masqurah. Setelah perluasan, makam Rasulullah ﷺ masuk ke dalam bangunan masjid, tepatnya di bawah kubah hijau yang menjadi ikon Masjid Nabawi. Di samping makam beliau, terdapat pula makam dua sahabat beliau, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu dan Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu.
Contents
Informasi Penting Makam Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ
Sebelum membahas bacaan doa dan salam ketika berziarah ke makam Rasulullah ﷺ, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang makam beliau. Berikut adalah beberapa informasi penting:
1. Dikelilingi Pagar Emas
Makam Nabi Muhammad ﷺ dikelilingi oleh pagar tinggi yang memiliki warna keemasan yang berhias kaligrafi nan indah. Pagar emas ini merupakan bagian depan dari ruangan dalam yang didalamnya ada makam Nabi Muhammad ﷺ serta dua sahabatnya.
2. Dimakamkan di Rumah Aisyah Radhiyallahu’anha
Nabi Muhammad ﷺ dimakamkan di rumah Aisyah, tempat beliau tinggal ketika wafat. Rumah Aisyah berukuran kecil dan sederhana, berada di sebelah masjid. Dengan kata lain, makam Nabi ﷺ berada di tempat dulunya adalah rumah Aisyah.
3. Tiga Lubang di Pintu Pembatas
Terdapat tiga lubang di pintu pembatas yang memungkinkan kita melihat ke dalam Kamar Suci tersebut. Namun, makam Nabi ﷺ tidak terlihat. Lubang yang paling besar menghadap makam Nabi Muhammad ﷺ, lubang tengah menghadap ke makam Abu Bakar, kemudian lubang kanan menghadap ke makam Umar.
4. Tembok yang Mengelilingi Makam
Dinding ruangan yang mengililingi makam terbuat dari batu hitam, lalu bagian atapnya mempunyai sebuah kubah hitam kecil yang disebut Qubbat an-Nur. Kamar Suci atau makam baginda Rasulullah ﷺ tidak mempunyai pintu gerbang dan sepenuhnya terisolasi dari luar, namun ada sebuah jendela kecil di kubah yang dipagari dengan pagar berwarna emas di bagian depan. Tembok yang megelilingi makam tersebut dibangun oleh Umar bin Abdul Aziz pada tahun 91 Hijriyah.
5. Dinding Tambahan yang Dibangun
Makam Rasulullah ﷺ sekarang dikelilingi oleh tembok pembatas tanpa pintu atau jendela. Sultan Nuruddin Zengi membangun tembok tebal dari bahan timah cair di sekitar makam Nabi Muhammad ﷺ. Tembok ini dibangun setelah adanya insiden upaya pencurian dan penggalian makam Nabi Muhammad ﷺ yang terjadi pada tahun 1164 Masehi atau 554 Hijriyah. Namun, peristiwa pencurian dan penggalian makam Nabi ﷺ telah terjadi beberapa kali di masa lampau.
6. Rasulullah ﷺ Dimakamkan Persis di Tempat Wafatnya
Makam Nabi Muhammad ﷺ digali di bawah tempat tidur di mana beliau wafat. Ketika menentukan lokasi pemakaman, terjadi perdebatan di antara para sahabat. Beberapa sahabat memberikan saran untuk memakamkannya di mimbar tempat beliau senantiasa berkhutbah atau di mihrab tempat beliau biasanya menjadi imam shalat. Namun, Abu Bakar datang dan menyela perdebatan tersebut. Ia mengatakan bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Seorang nabi tidak dikuburkan di tempat lain selain tempat di mana ia meninggal.”
Selain makam Rasulullah ﷺ, terdapat pula Raudhah atau Taman Surga. Raudhah terletak di sebelah makam beliau. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah ﷺ bersabda, “Tempat di antara rumahku dan mimbar ini adalah Raudhah (taman) di antara beberapa taman surga” (Musnad Ahmad bin Hanbal). Seperti yang kita ketahui, rumah Rasulullah ﷺ kini menjadi makam beliau.
Dengan memahami informasi ini, kita dapat lebih menghargai dan menghayati kunjungan ke makam Rasulullah ﷺ. Semoga kita diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah ziarah ke makam beliau dengan hati yang khusyu dan penuh rasa syukur.
Adab Masuk Masjid Nabawi Dan Tuntunan Ziarah Raudhah Serta Makam Nabi Muhammad ﷺ
Ketika kita berkunjung ke kota suci Madinah, kemudian hendak beribadah ke Masjid Nabawi, sebaiknya kita memperhatikan adab ketika berada di masjid, ini juga termasuk ketika ke makam Baginda Rasulullah ﷺ
Adab yang dilakukan misalnya, merendahkan suara ketika mengucapkan salam di makam Baginda Rasulullah, makam Abu Bakar Ash Shiddiq serta makam Umar bin Khattab. Ada juga adab lainnya, yaitu ketika akan masuk ke Masjid Nabawi kita disunnahkan membaca doa terlebih dulu.
Berdoa Ketika Masuk Masjid Nabawi
Berikut merupakan bacaan doa ketika kamu masuk Masjid Nabawi dikutip dari buku Doa dan Dzikir, Manasik Haji dan Umrah Kementerian Agama RI,
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ , رَبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لىِ مِنْ لَدُنْكَ سُلْطاَناً نَصِيْراً , أَللَّـهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ , وَاغْفِرْ لىِ ذُنُوْبِى وَافْتَحْ لىِ أَبْواَبَ رَحْمَـِكَ وَأَدْخِلْنِى فِيْهاَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .
“Bismillah wa’alaa millati rasulillaahi. Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa akhrijnii mukhraja shidqin waj’al lii min ladunka sulthaana nashiiraa. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammadin wa’alaa aali sayyidina Muhammadin, waghfir lii dzunuubii waftah lii abwaaba rahmatika wa adkhilni fiihaa yaa arhamar raahimiin.”
Artinya:
“Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah. Ya Allah masukkanlah aku dengan ca ra masuk yang benar, dan keluarkanlah pu la aku dengan cara keluar yang be nar, dan be ri kanlah padaku dari sisiMu kekuasaan yang dapat menolong. Ya Allah limpahkanlah rah mat ke pada junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Am punilah dosaku, bukalah pintu rahmat-Mu bagiku dan ma sukkanlah aku ke dalamnya, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.”
Setelah membaca doa, ketika masuk ke dalam masjid dengan disunnahkan mendahulukan kaki kanan, serta masuk dengan tenang serta sopan.
Dianjurkan Menunaikan Sholat Sunnah
Di dalam masjid, dianjurkan untuk menunaikan shalat sunnah tahiyyatulmasjid. Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, bersabda:
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
“Sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) itu lebih baik dari 1000 sholat di masjid lainnya, selain di Masjidil Haram.”
Disunahkan juga menunanikan ibadah sholat sunah di Raudhoh, yaitu area Masjid Nabawi yang ada di antara mimbar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kamar beliau yang saat ini jadi makam.
Dalam Hadits Tirmidzi, diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ
“Antara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) dari taman-taman surga.”
Selesai sholat di Raudhah, kita dianjurkan keluar kemudian berjalan ke arah kiri menuju makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar Ash Shiddiq kemudian Umar bin Khattab. Ketika sudah sampai di makam Baginda Rasulullah ﷺ, dianjurkan untuk menghadap ke arah makam degan membelakangi kiblat dengan mengucapkan salam untuk Rasulullah. Setelah itu bergerak menuju makam Abu Bakar kemudian Umar dan mengucap salam.
Bacaan Salam dan Doa Saat Ziarah ke Makam Rasulullah ﷺ
Ketika melakukan ziarah ke makam Rasulullah ﷺ kita dilarang mengeraskan suara. Cukup dengan suara lirih yang terdengar ditelinga kita sendiri. Kita juga harus menghindari perbuatan seperti mengusap-ngusap dan mencium pintu makam Nabi ﷺ, hal ini dikarenakan termasuk perkara yang dilarang oleh Rasulullah ﷺ.
Ketika sudah sampai di pintu makam Baginda Rasulullah ﷺ yaitu tepatnya di pintu yang ada lubang besar, kita disarankan untuk menghadap ke arah makam dengan membelakangi arah kiblat sambil mengucap salam untuk Baginda Rasulullah. Kemudian bergerak menuju makam Abu Bakar dan Umar kemudian mengucap salam, tepatnya pintu yang punya lubang kecil.
Berikut bacaan salam dan doa ziarah ke makam Nabi Muhammad ﷺ
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَيُّهَا النَّبِي وَرَحْمَتُهُ وَبَرَكَاتُهُ اللَّهُمَ أَتِهَ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ المَقَامَ المَحْمُودَ الَّذِي وَعَدَتْهَ الَّلهُمَّ أَجْزِهِ عَنْ أُمَّتِهِ أَفْضَلَ الْجَزَاءِ
Assalaamu ‘alaikum ayyuhan nabiyyu warahmatuhu wabarakatuhu, allahumma atihil washiilata wal fadhiilata wab’asthul maqaamal mahmuudal ladzii wa’adtahu allahumma ajzihi ‘an ummatihi afdhalal jazaa’.
Artinya: “Semoga salam sejahtera , rahmat Allah, dan berkah-Nya terlimpah kepadamu, wahai Nabi Muhammad. Ya Allah, berilah beliau kedudukan tinggi di surga dan kemuliaan, serta bangkitkanlah beliau di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya. Ya Allah, limpahkanlah kepada-Nya sebaik-baik pahala, beliau yang telah menyampaikan risalah kepada umatnya.”
Biasanya, pihak penyelenggara ibadah atau travel umroh akan membimbing para jamaahnya ketika berziarah di makam Nabi Muhammad ﷺ, pastinya kamu akan dituntun oleh muthowwif atau asatidz yang memimpin group rombongan.
Nah, setelah mengetahui adab serta sunnah mengucapkan salam dan doa ketika ziarah ke makam Rasulullah ﷺ, kita diharapkan bisa mengamalkannya ketika berziarah ke tanah suci, khususnya ketika berada di Masjid Nabawi Madinah. Semoga artikel ini bermanfaat, See You!!