Melakukan safar atau perjalanan adalah salah satu dari fitrah sebagai umat manusia, terutama karena untuk kebutuhan niat ibadah. Sebagai umat muslim, kita dianjurkan untuk memanjatkan doa ketika akan melakukan segala aktifitas. Demikian pula kita dianjurkan untuk memanjatkan bacaan doa safar umroh ketika hendak melakukan perjalanan atau bepergian jauh seperti ibadah umroh.
Contents
Pengertian Safar
Dalam bahasa Arab, safar memiliki arti menempuh perjalanan. Adapun secara syariat safar memiliki makna, meninggalkan tempat bermukim dengan niat menempuh perjalanan menuju suatu tempat. (Lisanul Arab, 6/277; asy-Syarhul Mumti’, 4/490; Shahih Fiqhus Sunnah, 1/472)
Safar adalah bagian hidup dari setiap muslim dalam rangka menjalankan ketaatan kepada Allah SWT atau untuk meraih kemaslahatan duniawi. Termasuk kesempurnaan dalam menjalankan agama serta kemudahan-kemudahan yang ada di dalamnya, Allah subhanahu wa ta’ala telah menetapkan hukum-hukum safar dan mengajarkan adab-adabnya dalam Al-Kitab dan Sunnah.
Safar (perjalanan jauh) merupakan sebuah hal yang menyulitkan. Namun di saat sulit keadaan semacam itu, Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk banyak berdo’a dan di situlah waktu mustajab untuk memanjatkan doa, agar mudah dikabulkan.
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
“Tiga waktu diijabahi (dikabulkan) do’a yang tidak diragukan lagi yaitu: (1) do’a orang yang terzholimi, (2) do’a seorang musafir, (3) do’a orang tua pada anaknya.” (HR. Ahmad 12/479 no. 7510, At Tirmidzi 4/314 no. 1905, Ibnu Majah 2/1270 no. 3862. Syaikh Al Albani menghasankan hadits ini)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah mengatakan bahwa safar merupakan bagian dari ‘adzab (siksaan). Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ الْعَذَابِ
“Safar adalah bagian dari ‘adzab (siksaan)”. (HR. Bukhari no. 1804 dan Muslim no. 1927)
Dari Hadits diatas dapat diartikan bahwa safar itu benar-benar akan mendapatkan kesulitan. Coba bayangkan jika kamu sedang melakukan safar dari luar negeri kembali ke kampung halaman. Apalagi jika safar tersebut mengharuskan kamu untuk transit di beberapa kota. Yang sebelumnya mungkin dapat ditempuh dalam waktu sekitar 9 jam, karena diharuskan transit di kota lain, akhirnya perjalanan tersebut memakan waktu yang lebih lama misal hampir 24 jam.
Apalagi jika keadaan di dalam kendaraan atau pesawat yang kurang nyaman karena kita tidak dapat tidur sebagaimana biasanya. Badan tidak dapat direbahkan ke kasur yang empuk, sungguh terasa amat menyulitkan.
Dikarenakan kondisi yang sulit dalam safar, hati pun akhirnya akan merasa pasrah. Saat hati kita begitu pasrah, itulah waktu yang mudah diijabahnya sebuah do’a. Ketika kepasrahan hati pada Rabb ‘azza wa jalla, itulah hakikat dari ‘ubudiyah (penghambaan), penghinaan, serta menundukkan diri pada-Nya.
Pada akhirnya seorang hamba pun akan mengikhlaskan diri beribadah pada-Nya. Jika kondisi seseorang demikian, maka doa yang ia panjatkan akan semakin mudah diijabahi. Semakin lama seseorang bersafar, makan akan semakin dekat pula do’a itu dikabulkan.
Adab Ketika Akan Melakukan Safar atau Bepergian Jauh
Dalam Islam, ada beberapa adab yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melakukan safar atau bepergian jauh, berikut adalah adab yang sebaiknya kamu lakukan:
1. Sebaiknya Tidak Melakukan Safar Sendirian
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW memberikan sabda: “Andaikan orang-orang mengetahui akibat dari bersafar sendirian sebagaimana yang aku ketahui, maka mereka tidak akan bersafar di malam hari sendirian.” (HR. Al-Bukhari)
2. Memilih Teman Yang Saleh Untuk Safar
Sebaiknya seorang yang bersafar mencari teman safar yang memiliki akhlak yang saleh. Hal ini diharapkan agar perjalanan safar yang dilakukan penuh dengan hal-hal yang bermanfaat, jauh dari kesia-siaan dan maksiat.
3. Berpamitan dengan Tetangga Sekitar
Ketika perjalanan jauh seperti umrah atau Haji kita dianjurkan untuk berpamitan dengan tetangga sekitar. Dari Ibnu Umar RA, beliau berkata: “Biasanya Rasulullah berpamitan kepada kami (sebelum safar) kemudian membaca doa: ‘Astaudi’ullah Diinaka wa Amaanataka wa Khawaatima Amalika (Aku titipkan kepada Allah, agamamu, amanatmu, dan penutup amalanmu).” (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi)
4. Memanjatkan Doa Ketika Keluar Rumah
Kita dianjurkan untuk membaca doa ketika keluar dari rumah, agar memperoleh penjagaan dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
5. Memanjatkan Doa Ketika berada Dalam Kendaraan
Ketika sudah berada di dalam kendaraan, sebaiknya kita membaca doa safar perjalanan. Misal ketika sedang umroh, ketika dalam pesawat kita sebaiknya membaca doa safar umroh.
6. Shalat Dua Rakaat Setelah Pulang dari Safar
Ketika kita sudah selesai melakukan safar perjalanan dan pulang ke kampung halaman, sebaiknya kita mampir terlebih dahulu ke masjid sebelum menuju ke rumah. Dalam masjid tersebut kamu sebaiknya melaksanakan shalat dua rakaat di masjid.
Bacaan Doa Safar (Perjalanan) atau Bepergian Jauh
Di era modern ini, safar atau bepergian merupakan suatu aktivitas yang sudah biasa dilakukan oleh setiap muslim. Terlebih lagi ketika kita sedang bepergian ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah umroh. Biasanya pendamping dari travel umroh akan memimpin doa safar umroh setiap kali akan melakukan perjalanan.
Tahukah kamu bahwa ada doa-doa khusus yang dapat kamu baca ketika ingin bepergian? Berikut diantara doa-doa pilihan yang bisa kamu baca ketika sedang dalam perjalanan ataupun saat ingin menaiki kendaraan.
Doa Keluar Rumah
Ketika akan melakukan safar atau bepergian, sebaiknya kamu membaca doa sebelum melangkahkan kaki keluar dari rumah. Adapun doa ini mempunyai keutamaan agar kamu diberikan penjagaan serta kecukupan ketika keluar dari rumah untuk melakukan perjalanan atau bepergian jauh.
Berikut adalah doa keluar rumah sesuai sunnah:
Teks Arab Doa Keluar Rumah
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Teks Latin Doa Keluar Rumah
Bismillahi, tawakkaltu ’alallah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah
Arti Doa Keluar Rumah:
“Dengan nama Allah, aku bertawakal (pasrah menyerahkan diri) kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya”
Doa Safar Bepergian Jauh
Bacaan doa safar perjalanan ini dapat kamu panjatkan ketika kamu sudah didalam kendaraan (mobil, pesawat, atau kapal laut). Ketika kamu melakukan umroh dan sudah berada dalam pesawat kamu juga dapat memanjatkan doa safar umroh ini.
Terkandung banyak sekali kebaikan di dalam bacaan doa safar umroh atau haji, sesuai hadits riwayat Ibnu Umar radhiallahu’anhuma : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam ketika naik ke untanya untuk pergi safar, beliau bertakbir 3 x kemudian memanjatkan doa safar sebagai berikut :
Doa Safar – Teks Arab:
اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ
سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَـٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَـٰذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى
اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَـٰذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي اْلأَهْلِ
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَاْلأَهْلِ
Doa Safar – Teks Latin:
Allaahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Subhaanal-ladzii sakh-khoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun,
Allaahumma innaa nas-aluka fii safarinaa haadzal birro wat-taqwaa, wa minal ‘amali maa tardhoo,
Allaahumma hawwin ‘alainaa safaronaa haadzaa wathwi ‘annaa bu’dah,
Allaahumma antash-shoohibu fis-safar, wal kholiifatu fil ahli,
Allaahumma innii a’uudzu bika min wa’tsaa-is-safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.
Doa Safar – Artinya:
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
(Maha Suci Allah yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat).
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang meridhakanMu.
Ya Allah, permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami.
Ya Allah, Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku).
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang jelek dalam harta dan keluarga.
(HR. Muslim no. 1342)
Itulah ulasan kami mengenai doa safar untuk kamu yang sedang atau akan berangkat menunaikan ibadah umroh. Semoga ibadah umroh kamu mendapat limpahan berkah dari Allah SWT.