Kapan waktu pelaksanaan haji? Haji adalah ziarah tahunan yang tujuannya ke Mekkah dengan tujuan melakukan sholat tepat waktu. Semua Muslim dewasa yang mampu secara finansial dan fisik untuk melakukan haji pada waktu yang ditentukan harus melakukannya.
Rukun kelima Islam secara khusus memasukkan haji sebagai salah satu rukunnya. Umat Islam yang mampu menunaikan ibadah haji wajib melakukannya karena hanya diperbolehkan pada bulan dan tempat tertentu.
Baca juga: Haji dan Umroh yang Dilaksanakan Bersamaan Disebut Apa
Waktu Pelaksanaan Haji
Waktu pelaksanaan ibadah haji adalah selama sekitar enam hari dan terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh jamaah haji. Berikut ini adalah waktu pelaksanaan haji secara detail:
Tahallul (Melepas Ihram)
Tahallul adalah melepaskan ihram setelah melakukan tawaf di Ka’bah dan sa’i antara Shofa dan Marwa. Jamaah biasanya melakukan pada hari kedua atau ketiga setelah tiba di Mina.
8-10 Dzulhijjah (Tasyriq)
Pada hari ke-8, 9, dan 10 Dzulhijjah, jamaah haji melakukan aktivitas di Mina, seperti thawaf, sa’i, dan pelontaran jumrah.
9 Dzulhijjah (Wukuf di Padang Arafah)
Pada hari ke-9 Dzulhijjah, jamaah haji akan berangkat menuju Padang Arafah untuk melakukan wukuf. Ini adalah momen penting bagi jamaah haji untuk beribadah dan berdoa selama sekitar enam jam.
10 Dzulhijjah (Mabit di Muzdalifah)
Setelah wukuf, jamaah haji akan berangkat menuju Muzdalifah untuk bermalam dan melakukan mabit.
10 Dzulhijjah (Melontar Jumrah)
Pada malam hari ke-10 Dzulhijjah, jamaah haji akan kembali ke Mina untuk melontar jumrah sebanyak tiga kali.
11 Dzulhijjah (Melontar Jumrah)
Pada hari ke-11 Dzulhijjah, jamaah haji akan melontar jumrah sebanyak tiga kali lagi.
12 Dzulhijjah (Tahallul)
Pada hari ke-12 Dzulhijjah, jamaah haji akan melakukan tahallul dan dapat meninggalkan Mina.
Itulah tahapan-tahapan dalam pelaksanaan ibadah haji. Semua aktivitas harus terlaksana sesuai dengan sunnah Rasulullah dan aturan yang berlaku di Arab Saudi.
Hukum Ibadah Haji
Ibadah haji adalah salah satu dari lima rukun agama Islam yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Berikut adalah penjelasan hukum ibadah haji secara detail:
Wajib
Hukum ibadah haji adalah wajib (fardhu) bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Artinya, mereka harus melakukan ibadah haji setidaknya sekali dalam hidup mereka jika memiliki kemampuan.
Hadas Kecil
Hukum haji juga dianggap sebagai hadas kecil (kewajiban kecil) karena melibatkan beberapa tindakan tertentu. Seperti menyembelih hewan qurban, melontar jumrah, dan melakukan tawaf di Ka’bah.
Sunnah
Meskipun hukum haji adalah wajib, ada beberapa tindakan yang sebaiknya ada dalam ibadah haji sebagai sunnah Rasulullah. Seperti bermalam di Muzdalifah dan melakukan sa’i antara Shofa dan Marwa.
Rukun
Haji adalah salah satu dari lima rukun agama Islam, sehingga merupakan bagian dari rukun Islam. Oleh karena itu, ibadah haji harus terlaksana dengan sungguh-sungguh dan memenuhi syarat dan rukun yang berlaku.
Sanksi
Jika seseorang tidak melakukan ibadah haji meskipun memiliki kemampuan, maka mereka akan mendapat sanksi dalam bentuk dosa.
Namun, jika seseorang tidak dapat melakukan haji karena alasan yang valid, seperti sakit atau kekurangan finansial, maka mereka tidak akan mendapat sanksi.
Kesimpulan
Waktu pelaksanaan ibadah haji adalah salah satu aspek penting dalam melakukan ibadah haji. Waktu pelaksanaan ibadah haji ditentukan berdasarkan kalender Islam yang berdasar pada siklus bulan, dan biasanya dilakukan pada bulan Dzulhijjah.
Dalam pelaksanaan ibadah haji, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, seperti tawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan tahallul. Setiap tahapan memiliki waktu yang spesifik dan harus terlaksana pada waktu yang tepat agar ibadah haji dapat Allah SWT terima.
Oleh karena itu, setiap Muslim yang akan melakukan ibadah haji harus memperhatikan waktu pelaksanaan haji dan mempersiapkan diri dengan baik agar ibadah haji dapat terlaksana dengan sempurna.